Sabtu, 27 Januari 2018

Mengintip Kebudayaan Suku Sasak di Desa Sade Kecamatan Pujut Lombok Tengah

Welcome to Sasak Village, Sade, Rembitan, Lombok." Begitu bunyi plang nama berbentuk rumah adat Sasak di tepian jalan di Lombok. Tak jauh dari sana, beberapa pemuda pemandu berdiri menyambut.
"Mau berkunjung ke Sade?" kata Haryadi, pemandu, seraya menunjuk seberang jalan.
"Mari saya antarkan." Dia tersenyum, ramah.
Kamipun memasuki Sade. Setelah mengisi buku tamu dan memberikan donasi sukarela, kami mulai mengelilingi kampung yang masih mempertahankan keaslian desa sesuai adat Sasak ini.
Dusun ini berada di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dusun inipun menjadi salah satu tujuan wisata di Lombok.
Dari luar, keunikan perkampungan ini hanya tampak dari bentuk rumah adat dan bahan pembuatan rumah, seluruh beratap ilalang. Ketika di dalam, kampung lebih menarik dan unik sekali. Hampir setiap rumah menjual kerajinan dari kain tenun, sampai pernak pernik seperti gelang, gantungan kunci sampai hiasan kecil buat di rumah.  Etalase produksi kerajinan mereka di  balai atau bangunan berdinding sebagian—digunakan menata kain atau kerajinan. Balai  (bale) ini berada di depan atau samping rumah.
Bahan pembuatan rumahpun dari bahan alami, yakni, tanah liat, sekam padi dan beratap alang-alang.  Yang unik cara mengepel lantai menggunakan kotoran kerbau. “Ini untuk mengendapkan debu dan menghindari binatang seperti nyamuk,” kata Haryadi.
Pengepelan lantai, katanya, dalam seminggu dua kali. “Sudah dari dulu seperti ini. Tradisi. Kotoran sapi sendiri kami dapat dari beberapa lokasi di Lombok ini.”
Untuk atap alang-alang, waktu penggantian berkisar antara lima sampai 15 tahun. Menurut Haryadi, tergantung kerapatan pemasangan. “Makin rapat makin tahan lama.”
Adapun bahan-bahan pembuatan rumah ini, didapat dari kawasan sekitar, baik tanah liat, sekam padi, bambu sampai alang-alang.
Haryadi mengatakan, rumah adat ini ada beberapa bentuk dan fungsi antara lain, bale tani. Ini sebagai tempat tinggal warga sehari-hari. Lalu bale barugak atau balai pertemuan ini untuk  tempat membahas (memecahkan masalah), perkawinan sampai sunatan; lumbung padi dan bale kodong (rumah sementara bagi pasangan muda).
“Lumbung penyimpanan padi Suku Sasak ini simbol Pulau Lombok. Satu lumbung ini dipakai lima sampai enam keluarga.”
Sedang bale tani, kata Haryadi, terdiri dari tiga bagian. Bagian dalam, tempat anak gadis, memasak dan melahirkan. Bagian luar (sebelah kanan) untuk ibu bapak, dan sebelah kiri tempat anak laki-laki plus ruang tamu.
Kala memasuki rumah ini, harus menunduk karena bangunan dibikin pendek. “Itu ada makna. Sebagai tanda menghormati pemilik rumah.” Sedang anak tangga dari rumah bagian luar ke dalam ada tiga. “Ini bermakna, paling atas itu Tuhan, kedua ibu dan ketiga ayah. Ketiga unsur yang harus dihormati. Jadi rata-rata rumah di sini punya tiga anak tangga,” ucap Haryadi.
Bertani dan menenun
Pekerjaan masyarakat Sade ini mayoritas bertani, seperti padi dan sayur mayur. Kalau padi,  tadah hujan dan hanya sekali tanam dalam setahun. “Cuma air dari hujan. Irigasi gak ada sama sekali. Sudah diupayakan tapi sulit.”
Untuk tambahan pendapatan itulah, hampir semua warga menjadi perajin tenunan. Untuk benang tenun, warga membuat sendiri dengan memintal kapas. Tak hanya membuat benang sendiri, pewarnaan mereka juga menggunakan warna-warna alami dengan memanfaatkan tumbuhan atau tanaman sekitar.
“Bikin dari kulit kayu, dedaunan atau tumbuhan lain. Kalau dari daun ambil yang masih muda lalu ambil karang, campurkan biar warna kuat. Misal, warna orange itu kapur sirih dengan kunyit. Dicampur jadi satu.”
Kawin culik
Perkampungan Sade ini berjumlah 700 jiwa, dengan satu rumpun keluarga. Dalam sistem perkawinan Suku Sasak, dikenal dengan kawin lari atau kawin culik.
“Maksudnya, gak perlu dilamar. Yang penting si cowok sama gadis saling suka. Ambil diem-diem, lalu bawa kabur, lari.”
Sang gadis lalu disembunyikan di rumah orang yang tak diketahui oleh orangtuanya. “Soalnya kalau ketahuan bakal diambil lagi.”
Setelah itu, sang lelaki mengutarakan keinginan menikah kepada orangtua sang gadis. Proses terakhir, disebut nyongkolan, berupa iringan pengantin pria dan perempuan kembali ke rumah orangtua mempelai perempuan.
Nanti, pasangan baru itu akan menempati rumah sementara atau bale kodong. “Bale itu rumah, kodong itu kecil. Artinya rumah kecil. Bali kodong ini rumah sementara waktu sebelum bisa membuat rumah lebih besar. Mereka akan menggunakan untuk bulan madu.”

Selasa, 23 Januari 2018

macam-macam ilmu orang Sasak

ILMU BATUR SASAK
BAGUS JIWA
Lombok merupakan pulau yang kaya akan kebudayaan. Suku sasak yang notabane nya penghuni asli Gumi Lombok ini telah hidup dengan kebudayaannya selama berabad – abad. Beberapa kebudayaan ada yang masih dipertahankan dan tak sedikit juga yang telah ditinggalkan oleh masyarakat Sasak, kita sebut saja Tradisi Sawur Paksi yang kini ditinggalkan oleh penduduk gumi sasak dikarnakan perubahan pola kehidupan. Kebudayaan Suku sasak ada yang berbentuk Seremonial ada juga yang berbentuk tulisan – tulisan. Kebudayaan dalam bentuk seremonial contohnya: Core event Bau Nyale di Pantai selatan, Sorng serah Aji – Kerame dalam perkawinan, upacara Rowah, Begawe dan l;ain sebagainya. Sedangkan kebudayaan yang tertuang dalam bentuk tulisan terlihat dalam tembang – tembang sasak. Salah satu yang masih tetap dipertahankan adalah Mantra. Djamaris (1990:20), mengatakan mantra merupakan suatu gubahan bahasa yang diresapi oleh kepercayaan kepada dunia yang gaib dan sakti. Bahasa dalam mantra mempunyai seni kata yang khas, kata-katanya dipilih iramanya, isinya dipertimbangkan sedalam-dalamnya.
Masyarakat sasak yang mendiami pulau Lombok telah lama mengenal Mantra dan digunakan dalam praktek kehidupan sehari – hari. Mantra bagi masyarakat sasak digunakan untuk keperluan tertentu, dalam hal ini saya akan membahas mantra pada suku sasak menurut Penggunaannya. Ada beberapa jenis mantra dalam Masyarakat sasak yang masih digunakan hingga saat ini: Senggeger, Senjerit, Sembongkem, Senteguh, Pengasih Asih dll. Akan tetapi saya hanya akan membahas beberapa saja diantaranya.



  • Jenis – Jenis Mantra
  1. Senggeger
Senggeger berasal dari kata “Geger” yang artinya tidak sabaran. Mantra ini digunakan untuk memikat lawan jenis. Didaerah lain di Indonesia mantra jenis ini juga dikenal dengan nama PELET. Beberapa Mantra Sasak yang tergolong “Senggeger”
  1. Kejit Nyeririt si bulu mate
si kedit gunung ku dait mate
Ni Senjerit,Senjerit si Jayeng Rane
tame jantung ke dalem ate
  1. Batu rinti – batu rante
Semanggi leq jejoloq
Aku ngimpi kamu ngase
Roh nyaweku lito bedodoq
  1. Indre nestape si bujang dese
teboyaq siq dedare selueq iye
aku si Indre Nestape,boyaq aku si tiep jelo,
indeng aku tiep malem,dit patiq Senggegerku, Senggegee Nestape.

  1. Senjerit
Senjerit berasal dari kata “Jerit” yang artinya TAKUT. Kegunaan mantra ini adalah untuk Membuat musuh kita Takut. Senjerit juga kerap digunakan oleh para Penyerang (Eng. Hunter) untuk menghindari gangguan binatang buas atau berbisa.
Beberapa contoh senjerit diantaranya:
  1. Senjerit Macan Garit
Bismillahirrohmanirrohim
Alam jalu aran sire
Raje ngunggah gajah nyembah
Aku macan Allah ta’ale
mapan aku ngadu Senjerit Saidina Ali.
Berkat L Senjerit Mayit
  1. Senjerit Mayit
Bismillahirrohmanirrohim
Tongkep gumi kekep langit
mapan aku gaduh Senjerit Mayit
taon muni mayit
taon muni manusie
Berkat Laa ilaha ilallah Muhammadarasululloh
aa ilaha ilalloh Muhammad rasululloh
  1. Sembongkem
Berasal dari kata “Bomgkem” yang berarti membungkam. Mantra ini digunakan saat kita beradu argument dengan seseorang agar lawan bicara kita tidak dapat berbicara banyak (Terbungkam). Sembongkem ini juga banyak digunakan oleh seseorang yang sedang berduel agar lawan tak bisa bergerak
  1. Sembungkem Cakoq
Bismillahirrohmanirrohim
Saseh angket Jeruwe manis
Ni Fasihku sembungkem alam
Laut biru si langit biru
Sem-asem si tungkem elaq
Sembungkem ku si bepempang
Berkat rahmat si kuase si tejarian cakoq.

  1. Senteguh
Senteguh merupakan salah satu jenis mantra yang membuat penggunanya menjadi Teguh (Kebal) mantra ini banyak diamalkan oleh pemuda yang sekiranya bertemu Begal untuk membela diri. Senteguh juga banyak digunakan saat atraksi NGOREK (Menusuk diri dengan keris) saat nyongkolan.
  • “Aku kukuh,……………………..
    awakku bekulit …………………
    matengku ………………….
    Embokku …………….
    Bulungku …………..
    Lebur …………….,
    mate satus …………………….,
    Berkat La Ila haillallah.”


  1. Pengasih Asih
Pengasih – Asih ini adalah jenis mantra yang digunakan untuk mebuat orang simpati pada kita. Selain itu juga banyak mantra jenis ini digunakan untuk membuat dagangan kita laris.
  1. Bismillahirrohmanirrohim
buaq ku ketua-tua
keteriq ketampok angen
goyo raden, goyo dewe ndeq mu aseh
kaling aku,anak nenek ndeq mu aseh
aseh-aseh ate mu
atemu-atamu maring aku
Mapan aku ngadu Sengaseh-aseh Nabi Muhammad
Berkat Laa Ilahailalloh Muhamadrasululloh
  1. Lainnya
Selain dari yang saya tulis diatas masih banyak lagi jenis mantra yang ada di gumi sasak seperti : Semeriq, Sentulak, Begik, Seher, Selaq, Sokekdan masih banyak lagi. Akan tetapi saya tidak menulisnya dikarenakan tergolong ilmu Hitam (Mencelakakan orang)

Note : Yang saya tulis diatas hanya MANTRA saja. Tidak akan berpengaruh apa – apa kalau hanya diaca karna Mantra memiliki Amalan yang harus kita kerjakan untuk membuat mantra itu bereaksi (Senjariq). Dalam penulisannya saya juga mengutip beberapa catatan teman dan dibantu oleh seorang Narasumber yang saya tidak bisa memberitahukan identitasnya. Selain itu juga beberapa mantra yang saya tulis sudah Campah (Tak berfungsi lagi) dan sebagian Mantra saya hapus beberapa bait, hal ini dikarenakan Saya hanya ingin bernagi pengetahuan BUKAN UNTUK BERDUKUN ATAU MENJADI GURU MANTRA.
TAMPI ASIH

SALAM

Lirik lagu kojo band bukan untukmu bukan untuknya

KOJO BAND BUKAN UNTUKMU BUKAN UNTUKNYA

pengorbanan yang telah
aku berikan
cinta yang telah
aku berikan
perasaan yang telah
aku berikan
bukan untukmu
bukan untuknya...

reff
disini dipersinggahan hati
tak kutemukan
dengan sapa aku berjalan
dan harus kemana
disini dipersinggahan hati
tak ketemukan
dengan sapa aku berjalan
dan harus kemana

mungkin suatu saat nanti
kujelaskan
tentang perasaanku
yang sesungguhnya
telah lama kupendamkan
untuk seseorang
bukan untukmu
bukan untuknya...

back to reff


bukan untukmu
bukan untuknya...

back to reff


nah bagi sobat yang ingin download lagu band asal cianjur

Mengintip Kebudayaan Suku Sasak di Desa Sade Kecamatan Pujut Lombok Tengah

Welcome to Sasak Village, Sade, Rembitan, Lombok." Begitu bunyi plang nama berbentuk rumah adat Sasak di tepian jalan di Lombok. Tak...